Hubungan Filosofi Pemikiran Ki Hajar Dewantara Dalam Pengambilan Keputusan Pemimpin Pembelajaran
Oleh. Nanik Triwidayati
- Bagaimana pandangan Ki Hajar
Dewantara dengan filosofi Pratap Triloka memiliki pengaruh terhadap
bagaimana sebuah pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin
pembelajaran diambil?
Ø Pandangan Ki Hajar Dewantara dengan filosofi
Pratap Triloka memiliki pandangan bahwa Guru sebagai pemimpin pembelajaran
harus tetap dapat menempatkan diri ketika menghadapi situasi yang dilematis
karena seorang Guru akan selalu dipandang sebagai tauladan sehingga dalam
situasi apapun harus menerapkan filosofi Ing ngarso Sun Tuladha, Ing madya
mangun karsa, Tutwuri handayani. Berusaha mengahadapi situasi dilematis dengan
asih, asah dan asuh sehingga dapat mengambil keputusan yang tepat dan
bijaksana.
- Bagaimana nilai-nilai yang
tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita
ambil dalam pengambilan suatu keputusan?
Ø Nilai-nilai yang tertanam dalam diri pemimpin
pembalajaran harus diterapkan dalam setiap pengambilan keputusan dengan dijiwai
nilai kebajikan universal yang telah disepakati dan disetujui bersama
- Bagaimana kegiatan terbimbing
yang kita lakukan pada materi pengambilan keputusan berkaitan dengan
kegiatan 'coaching' (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator
dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian
pengambilan keputusan yang telah kita ambil. Apakah pengambilan keputusan
tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita
atas pengambilan keputusan tersebut. Hal-hal ini tentunya bisa dibantu
oleh sesi 'coaching' yang telah dibahas pada modul 2 sebelumnya.
Ø Kegiatan coaching sangat bermanfaat dalam
menganalisis fakta-fakta yang terjadi dalam situasi apakah situasi tersebut
masuk dalam dilema etika atau bujuk moral. Melalui pertanyaan reflektif dapat
membantu mengarahkan untuk menemukan solusi atau pengambilan keputusan yang
terbaik. Selanjutnya pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan menerapkan 9
langkah pengambilan dan pengujian keputusan
- Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari
aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan keputusan?
Ø Kemampuan Guru dalam mengenali dan menyadari
saspek social emosional akan mempengaruhi kualitas keputusan yang diambil.
Dalam pengambilan keputusan, seorang pemimpin pembelajaran harus dapat menerapkan
kesadaran penuh (mindfulness) terhadap
beberapa pilihan dan konsekuensi yang ada sehingga keputusan yang diambil dapat
dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu dalam proses pengambilan keputusan itu
sangat diperlukan kompetensi kesadaran diri (Self Awarness), penelolaan diri (Self management), kesadaran social (social awareness) dan keterampilan hubungan social (relationship skills)
- Bagaimana pembahasan studi
kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai
yang dianut seorang pendidik.
Ø Nilai-nilai atau prinsip yang dianut oleh
seorang pendidik akan mendasari pemikirannya terhadap pengambilan keputusan
dalam situasi yang mengandung dilema etika. Sehingga saat melakukan pembahasan
yang terkait dengan kasus yang focus pada masalah moral atau etika akan sangat
dipengaruhi oleh nilai-nilai yang dianut. Oleh karena itu dengan kesadaran
penuh seorang pemimpin pembelajaran harus tetap berpegang teguh pada
nilai-nilai kebajikan universal, rasa tanggung jawab dan harus berpihak pada
murid agar keputusan yang diambil tidak menimbulkan resiko yang besar
- Bagaimana pengambilan keputusan
yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif,
kondusif, aman dan nyaman.
Ø Keputusan yang bertanggung jawab dan berpihak
pada murid merupakan keputusan yang akan mendukung terwujudanya tujuan visi dan
misi Guru sebagai pemimpin pembelajaran. Keputusan seperti itu merupakan
keputusan yang tepat. Karena keputusan yang diambil dapat mengakomodasi
kebutuhan siswa dan akan menumbuhkan karakter yang baik sehingga tercipta wellbeing
di sekolah sehingga lingkungan belajar menjadi aman, nyaman dan kondusif.
- Selanjutnya, apakah
kesulitan-kesulitan di lingkungan Anda yang sulit dilaksanakan untuk
menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini?
Apakah ini kembali ke masalah perubahan paradigma di lingkungan Anda?
Ø Pengambilan keputusan seringkali dipengaruhi
oleh nilai-nilai yang dianut serta cara pandang atau paradigma masing-masing
pihak dalam memahami situasi. Perbedaan cara pandang ini sering kali menimbulkan
kesulitan-kesulitan dalam pengambilan keputusan. Oleh karena itu perlu adanya
kesadaran dan keyakinan pada nilai-nilai universal sehingga pengambilan
keputusan menjadi lebih mudah dan bisa mengakomodasi semua pihak yang terkait.
Nilai-nilai warisan leluhur seperti kegiatan musyawarah untuk mufakat dapat
diterapkan dalam menyatukan pendapat untuk pengambilan keputusan.
- Dan pada akhirnya, apakah
pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang
memerdekakan murid-murid kita?
Ø Guru sebagai pemimpin pembelajaran merupakan
pihak yang paling dekat dengan murid. Guru memiliki peran dan tanggung jawab
yang besar terhadap keberlangsungan proses pembelajaran yang dijalani oleh
murid. Oleh karena itu dalam setiap pengambilan keputusan harus menerapkan 4
paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan, agar kita
tidak terjerumus pada bujuk moral yang dapat menimbulkan resiko yang merugikan diri
murid. Dan dengan mempertimbangkan aspek hokum, social, kode etik pemimpin pembelajaran
akan dapat mewujudkan “Merdeka Belajar” yaitu pembelajaran yang berpihak pada
murid.
- Bagaimana seorang pemimpin
pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau
masa depan murid-muridnya?
Ø Dalam pengambilan keputusan, seorang pemimpin
pembelajaran sangat perlu mempertimbangkan dampak jangka pendek dan jangka
panjang. Murid merupakan cerminan bagaimana proses pembelajaran di
lingkungannya. Baik keluarga, sekolah, dan masyarakat memiliki peran dalam
pembentukan karakter murid dan akan mempengaruhi masa depannya. Pengambilan keputusan
yang salah dan tidak bertanggung jawab dapat mengantarkan murid pada jalan
kehidupan yang salah. Sebaliknya jika keputusan yang diambil mempertimbangkan
nilai-nilai universal dan selalu mengedepankan kepentingan murid maka akan mengantarkan
murid menjadi pribadi yang memiliki karakter baik dan siap menghadapi tantangan
di masa depan.
- Apakah kesimpulan akhir yang
dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya
dengan modul-modul sebelumnya?
Ø Modul-modul sebelumnya membangun paradigma baru
dan memberikan pemahaman kepada guru bagaimana perannya dalam membersamai
tumbuh kembang murid sesuai kodratnya. Menciptakan lingkungan belajar yang
berpihak pada murid melalui perwujudan visi misinya sebagai guru penggerak. Serta,
mengajarkan dan menerapkan nilai dan peran guru dalam perwujudan wellbeing di
sekolah. Modul 3 ini semakin menguatkan guru dalam menerapkan aksi nyatanya dalam
pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran, sehingga dapat bertindak lebih
bijaksana dalam melakukan pertimbangan-pertimbangan ketika mengadapi situasi
yang dilematis atau sulit. Keputusan yang diambil didasarkan pada nilai-nilai kebajikan
universal dan dapat dipertanggung jawabkan sehingga tidak merugikan siapapun
dan tetap berpihak kepada murid baik dimasa kini maupung masa yang akan datang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar