Selasa, 22 Februari 2022

Hubungan Filosofi Pemikiran Ki Hajar Dewantara Dalam Pengambilan Keputusan Pemimpin Pembelajaran

Oleh. Nanik Triwidayati

  1. Bagaimana pandangan Ki Hajar Dewantara dengan filosofi Pratap Triloka memiliki pengaruh terhadap bagaimana sebuah pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin pembelajaran diambil?

Ø  Pandangan Ki Hajar Dewantara dengan filosofi Pratap Triloka memiliki pandangan bahwa Guru sebagai pemimpin pembelajaran harus tetap dapat menempatkan diri ketika menghadapi situasi yang dilematis karena seorang Guru akan selalu dipandang sebagai tauladan sehingga dalam situasi apapun harus menerapkan filosofi Ing ngarso Sun Tuladha, Ing madya mangun karsa, Tutwuri handayani. Berusaha mengahadapi situasi dilematis dengan asih, asah dan asuh sehingga dapat mengambil keputusan yang tepat dan bijaksana.

  1. Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?

Ø  Nilai-nilai yang tertanam dalam diri pemimpin pembalajaran harus diterapkan dalam setiap pengambilan keputusan dengan dijiwai nilai kebajikan universal yang telah disepakati dan disetujui bersama

  1. Bagaimana kegiatan terbimbing yang kita lakukan pada materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan 'coaching' (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil. Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut. Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi 'coaching' yang telah dibahas pada modul 2 sebelumnya.

Ø  Kegiatan coaching sangat bermanfaat dalam menganalisis fakta-fakta yang terjadi dalam situasi apakah situasi tersebut masuk dalam dilema etika atau bujuk moral. Melalui pertanyaan reflektif dapat membantu mengarahkan untuk menemukan solusi atau pengambilan keputusan yang terbaik. Selanjutnya pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan menerapkan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan

  1. Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan keputusan?

Ø  Kemampuan Guru dalam mengenali dan menyadari saspek social emosional akan mempengaruhi kualitas keputusan yang diambil. Dalam pengambilan keputusan, seorang pemimpin pembelajaran harus dapat menerapkan kesadaran penuh (mindfulness) terhadap beberapa pilihan dan konsekuensi yang ada sehingga keputusan yang diambil dapat dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu dalam proses pengambilan keputusan itu sangat diperlukan kompetensi kesadaran diri (Self Awarness), penelolaan diri (Self management), kesadaran social (social awareness) dan keterampilan hubungan social (relationship skills)

  1. Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik.

Ø  Nilai-nilai atau prinsip yang dianut oleh seorang pendidik akan mendasari pemikirannya terhadap pengambilan keputusan dalam situasi yang mengandung dilema etika. Sehingga saat melakukan pembahasan yang terkait dengan kasus yang focus pada masalah moral atau etika akan sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai yang dianut. Oleh karena itu dengan kesadaran penuh seorang pemimpin pembelajaran harus tetap berpegang teguh pada nilai-nilai kebajikan universal, rasa tanggung jawab dan harus berpihak pada murid agar keputusan yang diambil tidak menimbulkan resiko yang besar

  1. Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.

Ø  Keputusan yang bertanggung jawab dan berpihak pada murid merupakan keputusan yang akan mendukung terwujudanya tujuan visi dan misi Guru sebagai pemimpin pembelajaran. Keputusan seperti itu merupakan keputusan yang tepat. Karena keputusan yang diambil dapat mengakomodasi kebutuhan siswa dan akan menumbuhkan karakter yang baik sehingga tercipta wellbeing di sekolah sehingga lingkungan belajar menjadi aman, nyaman dan kondusif.

  1. Selanjutnya, apakah kesulitan-kesulitan di lingkungan Anda yang sulit dilaksanakan untuk menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Apakah ini kembali ke masalah perubahan paradigma di lingkungan Anda?

Ø  Pengambilan keputusan seringkali dipengaruhi oleh nilai-nilai yang dianut serta cara pandang atau paradigma masing-masing pihak dalam memahami situasi. Perbedaan cara pandang ini sering kali menimbulkan kesulitan-kesulitan dalam pengambilan keputusan. Oleh karena itu perlu adanya kesadaran dan keyakinan pada nilai-nilai universal sehingga pengambilan keputusan menjadi lebih mudah dan bisa mengakomodasi semua pihak yang terkait. Nilai-nilai warisan leluhur seperti kegiatan musyawarah untuk mufakat dapat diterapkan dalam menyatukan pendapat untuk pengambilan keputusan.

  1. Dan pada akhirnya, apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita?

Ø  Guru sebagai pemimpin pembelajaran merupakan pihak yang paling dekat dengan murid. Guru memiliki peran dan tanggung jawab yang besar terhadap keberlangsungan proses pembelajaran yang dijalani oleh murid. Oleh karena itu dalam setiap pengambilan keputusan harus menerapkan 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan, agar kita tidak terjerumus pada bujuk moral yang dapat menimbulkan resiko yang merugikan diri murid. Dan dengan mempertimbangkan aspek hokum, social, kode etik pemimpin pembelajaran akan dapat mewujudkan “Merdeka Belajar” yaitu pembelajaran yang berpihak pada murid.

  1. Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?

Ø  Dalam pengambilan keputusan, seorang pemimpin pembelajaran sangat perlu mempertimbangkan dampak jangka pendek dan jangka panjang. Murid merupakan cerminan bagaimana proses pembelajaran di lingkungannya. Baik keluarga, sekolah, dan masyarakat memiliki peran dalam pembentukan karakter murid dan akan mempengaruhi masa depannya. Pengambilan keputusan yang salah dan tidak bertanggung jawab dapat mengantarkan murid pada jalan kehidupan yang salah. Sebaliknya jika keputusan yang diambil mempertimbangkan nilai-nilai universal dan selalu mengedepankan kepentingan murid maka akan mengantarkan murid menjadi pribadi yang memiliki karakter baik dan siap menghadapi tantangan di masa depan.

  1. Apakah kesimpulan akhir yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?

Ø Modul-modul sebelumnya membangun paradigma baru dan memberikan pemahaman kepada guru bagaimana perannya dalam membersamai tumbuh kembang murid sesuai kodratnya. Menciptakan lingkungan belajar yang berpihak pada murid melalui perwujudan visi misinya sebagai guru penggerak. Serta, mengajarkan dan menerapkan nilai dan peran guru dalam perwujudan wellbeing di sekolah. Modul 3 ini semakin menguatkan guru dalam menerapkan aksi nyatanya dalam pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran, sehingga dapat bertindak lebih bijaksana dalam melakukan pertimbangan-pertimbangan ketika mengadapi situasi yang dilematis atau sulit. Keputusan yang diambil didasarkan pada nilai-nilai kebajikan universal dan dapat dipertanggung jawabkan sehingga tidak merugikan siapapun dan tetap berpihak kepada murid baik dimasa kini maupung masa yang akan datang.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar