Aksi Nyata Modul 3.3 Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid
Peningkatan Budaya Literasi dengan
memaksimalkan penggunaan ruang pojok baca di Kelas dengan nama “Pro Bu Lisa
Cantik”
Oleh Nanik Triwidayati, S.Pd.SD
Calon Guru Penggerak Angkatan 3 Kabupaten Jember
A.
Peristiwa (Fact)
Latar
Belakang
Membaca merupakan hal yang penting untuk dibudayakan. Terlebih di
era informasi seperti sekarang ini aktivitas membaca merupakan sebuah
keniscayaan bagi setiap orang. Membaca berperan penting dalam proses
pembelajaran di sekolah karena pengetahuan diperoleh melalui membaca. Melalui
membaca kemampuan seseorang dapat ditingkatkan terutama dalam hal memahami
berbagai konsep. Rendahnya minat baca Siswa SDN Kebonsari 04 merupakan permasalahan
yang harus diatasi. Adapun langkah - langkah yang harus ditempuh untuk
mengatasi permasalahan rendahnya minat baca ini adalah dengan megoptimalkan
gerakan literasi pada siswa di Sekolah . Upaya yang dapat dilakukan antara lain
menyiapkan pojok baca bersama siswa mulai dari perancangan , pembagian tugas,
dan menyiapkan buku, membuat kesepakatan bersama, dan jadwal piket. Monitoring
dan evaluasi harus dilakukan secara konsisten. Hasil Refleksi digunakan untuk
memprbaiki kegiatan literasi dan penggunaan pojok baca bersama siswa. Budaya
positif literasi sangat penting untuk ditingkatkan dan dijaga keajegannya
karena memiliki dampak yang luar biasa terhadap perwujudan jiwa pembelajar
sepanjang hayat, cara berpikir kritis dan tentunya kepemimpinan murid.
Kemampuan murid tersebut sebagai student agency untuk mengarahkan pembelajaran
bermakna, membuat pilihan-pilihan (choice), menyuarakan opini (voice),
mengajukan pertanyaan mengungkap rasa ingin tahu, peduli dan mau berpartisipasi
dan berkontribusi pada komunitas belajar (rasa kepemilikan), mampu
mengkomunikasikan hasil beajar terhadap orang lain, dan melakukan tindakan aksi
nyata sebagai hasil proses belajar dan menghasilkan sebuah karya yang merupakan
karya milik murid sendiri
Tujuan
Program
adapun
tujuan dari penerapan program ini adalah
a. Membangun Kesadaran Siswa
akan oentingnya membaca untuk mendorong pembelajaran yang efektif
b. Menumbuhkan kemampuan
berpikir ktitis siswa
c. Menumbuhkan Jiwa
Kepemimpinan pada Siswa
d. Menjadikan kegiatan
Literasi sebagai budaya positif di Kelas dan Sekolah
e. Melatih Kemandirian siswa
dalam memecahkan masalah
f. Menumbuhkan budi pekerti
dan kepribadian yang baik pada siswa
Komponen
profil pancasila yang dikembangkan antara lain:
a.
Mampu berpikir ktitis dalam menghadapai berbagai situasi
b.
Mampu bekerja sama dan hidup bergotong royong
c.
Memiliki jiwa pembelajar sepanjang hayat
d.
Memiliki sikap mandiri
e.
Berwawasan Global karena tertanam budaya membaca dan terlatih
kemampuan literasi
f.
Menjadi Literat yang berakhlak mulia
B.
Perasaan (Feeling)
Awalnya saya merasa khawatir apakah
program dapat berjalan dengan lancar, karena sebenarnya sekolah sudah meiliki
perpustakaan yang ideal namun berdasarkan hasil observasi sebagian besar siswa
masih enggan datang ke perpustakaan karena rendahya motivasi membaca. Namun
saya sangat antusias, karena saya berkeinginan kuat melakukan progam literasi
karena rendahnya minat baca siswa. Setelah Program Budaya Literasi di Pojok
Baca dan Praktik di SDN Kebonsari 04 berjalan, Perasaan saya sangat lega.Kepala
Sekolah dan rekan sejawat sangat mendukung program ini. Saya merasa senang dan
bangga karena program dapat berjalan dengan lancar dan berdampak pada siswa antara
lain meningkatknya minat membaca, rajin datang ke perpustakaan, dapat
memanfaatkan waktu ketika jam pelajaran kosong, mampu mempresentasikan buku
yang telah dibaca kepada orang lain dengan penuh percaya diri, menemukan pesan
moral dan menyampaikan kepada orang lain dengan memajang hasil karya pada Papan
Mading Sekolah. Hal ini tentu menumbuhkan karakter dan jiwa kepemimpinan pada
siswa.
C. Pembelajaran (Finding) yang diperoleh
Feeling
(perasaan) : perasaan selama melaksanakan kegiatan
saya sangat senang, antusias, dan semangat karena program sangat mendukung
program program sekolah yang lain.
Fact (Fakta): Pembelajaran
yang saya dapatkan dari Program literasi memanfaatkan Pojok Baca dan Praktik
adalah saya dapat menerapkan kepemimpinan murid melalui budaya positif
literasi. Praktik yang dimaksud adalah menuangkan hasil kegiatan literasi dalam
karya; gambar, poster, puisi, pantun, cerita dll. Ternyata murid sangat
menyukai kegiatan literasi utamanya membaca buku cerita rakyat, ensiklopedia,
Fabel, sejarah ilmuwan, petunjuk membuat sesuatu.
Finding (Temuan):
Masih ada beberapa siswa tidak aktif mencari bahan bacaan, dan kesulitan
menuangkan hasil pemikiran dalam bentuk karya.
Future (masa
depan): Hasil monitoring dan evaluasi program akan digunakan sebagai perbaikan
program ke depan baik keberhasilan maupun kendala yang ada sehingga program
menjadi lebih baik dan mampu mendukung gerakan literasi sekolah karena
kemampuan berliterasi ini memiliki dampak yang luar biasa terhadap perwujudan
jiwa pembelajar sepanjang hayat, cara berpikir kritis dan tentunya kepemimpinan
murid. Kemampuan murid tersebut sebagai student agency untuk mengarahkan
pembelajaran bermakna, membuat pilihan-pilihan (choice), menyuarakan
opini (voice), mengajukan pertanyaan mengungkap rasa ingin tahu, peduli
dan mau berpartisipasi dan berkontribusi pada komunitas belajar, mampu
mengkomunikasikan hasil beajar terhadap orang lain, dan melakukan tindakan aksi
nyata sebagai hasil proses belajar dan menghasilkan sebuah karya yang merupakan
karya milik murid sendiri
D. Rencana Perbaikan (Future) untuk Pelaksanaan di Masa Depan
Rencana perbaikan ke depannya adalah
melakukan monitoring dan evaluasi secara ajeg dan melakukan pembinaan kepada
siswa yang masih memiliki tingkat literasi rendah, serta meningkatkan
komunikasi dengan orang tua agar memberikan motivasi terhadap siswa ketika di
rumah seperti menemani membaca buku sepulang bekerja,. Sekolah juga
menyelenggarakan lomba literasi antar kelas dan memberikan apresiasi kepada
siswa yang sudah memiliki kemampuan literasi dan karya berkategori baik.
Mendatangkan narasumber dengan memanfaatkan aset yang ada misalnya alumni,
tokoh masyarakat, bekerjasama dengan Perpusda dengan mendatangkan perpustakaan
keliling, menambah bahan bacaan bekerja sama dengan orang tua, komite dan para
alumni.